Kamis, 28 Juli 2016

Terbaca Kembali Lain Waktu


Sering saya berpikir tulisan-tulisan saya jelek. Apalagi jika dibandingan tulisan blogger lain.. saya semakin merasa minder saja.. hal itu didukung dengan fakta saya tak pernah masuk daftar pemenang di suatu giveaway jika yang dilombakan berupa tulisan.. dua kontes yang saya masuk daftar pemenang.. yaitu kontes foto dan video.

Mungkin itu yang membuat saya jarang ngepost di blog layaknya orang-orang. Karena saya sadar tulisan saya datar.. tulisan saya sampah.

***************

Sesampah-sampahnya sampah masih bisa menarik sebagian orang untuk mencari sesuatu didalamnya. Entah akhirnya ada barang yang berharga terselip di timbunan atau tidak.. sampah masih memiliki nilai untuk dikorek.. disibak-sibak.. dipilah-pilih.

Seharusnya kita memang harus meninggalkan tulisan setiap hari.. tentang apa yang kita alami.. tentang sesuatu yang ingin kita bagi pada sebuah media agar tak membebani memori.

Tulisan tentang apa saja.. karena sesampah-sampahpun tulisan itu. Pasti ada hal yang bisa tertemu ketika terbaca kembali dilain waktu.

Rabu, 27 Juli 2016

Masih Punya Arti


"Kirim pesan kok hanya pas butuh tok.. huh emang aku ini apaan.. Ha mbok kemaren pas abis pulang jalan-jalan aku di watssapi dikasi oleh-oleh.. "

Batinku sesaat setelah membaca sebuah pesan dari seseorang.

Walau batinku sedikit mencibir sebenarnya hatiku merasa lega dan bersyukur.. ternyata aku masih ada guna buat orang lain.

Aku jadi ingat dengan temanku waktu SMA dulu.. sebut saja namanya Iman. Temanku itu dulu betul-betul menyusahkan, suka sekali main kerumahku hanya untuk mengisi lagu.. padahal di sekolah aku tidak dekat dengannya. Jadi aku merasa jengkel ketika dia mengabariku dia akan main kerumahku. Namun seiring berjalannya waktu ketika dia sudah tidak lagi datang.. entah mengapa aku merasa kehilangan..

Bukan kehilangan sosok ini bocah tentu saja.. tapi suatu yang hilang itu justru dari diriku sendiri.. ada perasaan bahwa aku tak lagi dibutuhkan.. tak lagi mampu memberi sesuatu pada orang lain.

Aku memetik sebuah kesimpulan.. terkadang kita begitu ingin terlihat mandiri.. bisa melakukan sesuatu sendiri.. lalu enggan meminta bantuan atau pertolongan orang lain..

Padahal dari meminta bantuan orang lain.. seremeh apapun itu.. bisa jadi itulah jalan akan terus adanya silaturahmi.. jalan untuk membuat orang menjadi punya arti. Asal minta bantuannya enggak Bossy.

Aku akhirnya bisa memaklumi.. mengapa orang tiba-tiba melakukan kontak padaku minta tolong ini itu... aku melakukan kontak pada orang lain minta bantuan itu ini.. bukan semata karena lagi butuh.

Tapi mungkin juga karena kangen, mungkin juga karena sudah lama tak terjadi interaksi... atau mungkin.. sekedar menyadarkan orang bahwa ia masih punya arti.

Selasa, 26 Juli 2016

Gramedia Atau Togamas?


Di kota saya ada 2 toko buku besar Gramedia dan Togamas, saya suka belanja buku (dan barang lainnya) di kedua toko tersebut.

Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Keduanya memberi manfaat bagi saya.

Togamas hobi memberi diskon, bahkan sampai dengan 30% dalam suatu rentang waktu, berlaku untuk hampir semua jenis buku. Gramedia suka menggelar pameran, bahkan ketika hari biasa masih ada jajaran buku murah tergelar di basement.

Gramedia atau Togamas? Tak ada masalah, keduanya saling melengkapi untuk memuaskan hobi. Bahkan ada tempat ketiga yang siap dikunjungi sebagai alternatif mencari buku yang menawarkan sesuatu yang tak ada diantara toko buku besar tersebut. Lapak buku bekas. Lain kali saya akan cerita.