Senin, 15 Agustus 2016

Aku rindu bermain bola di lapangan, bersama teman-teman di kampungku.


Lapangan hijau yang luas, yang rumputnya tumbuh tak beraturan, yang bahkan sebagian tanahnya retak ketika musim kemarau datang, membentuk lubang-lubang, menjadi sarang bagi binatang sejenis laba-laba garang.

Aku rindu dengan sore yang kuhabiskan di tanah lapang, menyeberang di tepi perkuburan. Mengumpulkan daun cemara yang gugur, menyusunnya membentuk huruf huruf dan kemudian.. api membakar. Kami tertawa riang.

Aku rindu pada kakiku menyentuh tanah.. sebab aspal hanya ada di tengah sana, di jalan raya.

Aku rindu pada bau matahari, dan karena hanya itu yang menerangi. Hari-hari.

Aku rindu pada semua yang hilang.. pada kawan-kawan yang satu persatu mulai pergi berlayar mengarungi samudera kehidupan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah singgah dan meninggalkan jejak, nanti jika ada waktu saya berkunjung balik ke "rumah" mu..